Kenaikan Tarif Ditoleransi Hingga Hari Ini

Kenaikan tarif angkutan darat arus balik Lebaran ditoleransi hingga H+10 atau hari ini. Kebijakan Dinas Perhubungan dan Komunikasi Sulsel ini membatalkan aturan sebelumnya hanya membatasi kenaikan tarif 20% hingga H+7.

Kenaikan tarif ini untuk merangsang pertumbuhan perusahaan angkutan darat,”kata Kepala Bidang Teknik Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sulsel Eddy Batoarung kemarin. Hanya saja, Dinas Perhubungan tetap memantau pengusaha angkutan atau perusahaan otobus (PO) “nakal”yang menambah waktu kenaikan tarif. Bagi yang melanggar akan diberikan sanksi berupa pencabutan izin trayek. “Kalau lewat dari tanggal yang ditetapkan kita akan beri sanksi berat berupa pencabutan izin trayeknya. Batasnya sampai H+10,” ancam Eddy. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sulsel Masykur A Sulthan,saat dikonfirmasi, membenarkan adanya toleransi memperpanjang kenaikan tarif angkutan darat sampai H+10.

Kendati diberi kelonggaran, Masykur membantah jika PO telah menaikkan tarif angkutan Lebaran. Menurutnya, persaingan perusahaan angkutan sangat ketat sehingga para PO ini tidak menaikkan tarif. Meski Masykur membantah, namun informasi yang diperoleh SINDO beberapa waktu lalu, tarif mengalami kenaikan sebelum dan setelah Lebaran. PO menerapkan kenaikan tarif secara bervariasi, meski sebagian lainnya tidak menaikkan tarif. Masykur menambahkan, berbeda dengan arus mudik, pada arus balik yang menggunakan angkutan darat sulit diketahui jumlah pastinya. Sebab, banyak bus kendaraan yang tidak masuk terminal pada tengah malam dan subuh. Hal ini, kata dia sudah sesuai dengan aturan yang ada.

Menurutnya,semua kendaraan angkutan umum yang datang tengah malam dan subuh diwajibkan mengantar penumpang sampai ke tujuan masing-masing. Hal ini dilakukan untuk memberi kenyamanan dan keamanan para penumpang. “Penumpang memang harus diantar sampai ke tempat tujuan. Kalau diturunkan di tengah jalan justru melanggar,”katanya. Dia mengakui, tahun ini terjadi peningkatan jumlah pemudik dibanding tahun lalu. Sayangnya, tidak ada data yang akurat terkait jumlah penumpang yang masuk ke Makassar, khususnya angkutan darat.

Posko Terpadu Mudik dan Balik Lebaran di Kantor Dishubkominfo Sulsel juga tidak memiliki data pasti jumlah penumpang yang masuk ke Makassar, terutama penumpang yang menggunakan jalur darat. “Belum masuk data penumpang angkutan darat yang balik Lebaran,” kata Waddi Fatimah, petugas posko induk, ditemui di posko,Sabtu (18/9).

Pelabuhan Sepi

Sementara itu, pantauan SINDO di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, kemarin, tidak terjadi lagi kepadatan penumpang. Hanya ada satu kapal non Pelni yang berangkat.Kondisi ini berbeda dengan sehari sebelumnya dimana penumpang membeludak.” Memang Sabtu (18/9) merupakan puncak arus balik karena musim liburan sudah berakhir.

Besok (hari ini) pegawai sudah mulai bekerja,” kata Arfianus Kepala Syahbandar Makassar,kemarin. Sabtu lalu, sekitar 1.000 calon penumpang KM Bukit Siguntang tujuan Parepare,Balikpapan,dan Tarakan tertunda keberangkatannya selama enam jam di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Para calon penumpang ini telah memadati pelabuhan sejak pukul 12.00 Wita. Ironisnya, tidak ada penyampaian dari petugas berwenang soal keterlambatan kapal. Thomas Siregar, seorang penumpang tujuan Balikpapan, mengatakan, sesuai jadwal yang tertera pada tiket, kapal mestinya telah berlayar pada pukul 15.00 Wita.

Namun,rupanya kapal baru sandar pada pukul 18.00 Wita.Dia mengaku kecewa lantaran tidak ada penyampaian jadwal pasti kedatangan kapal. “Tidak ada penyampaian bahwa kapal akan terlambat masuk. Jadi saya dan keluarga menunggu sejak pukul 12.00,”kata penumpang yang mudik bersama keluarganya ke Kabupaten Takalar ini. Hal yang sama juga diutarakan Anita, calon penumpang lainnya. Dia dan anaknya yang masih berusia tiga bulan harus duduk melantai di pelabuhan ini sejak Pukul 14.00 Wita. Dia dan empat anggota keluarganya akan balik ke Tarakan setelah mudik di Makassar.“ Keterlambatan kapal bukan hanya terjadi di Makassar.Di Tarakan juga sering begini,” kata Anita.

KM Bukit Siguntang berkapasitas sekitar 2.513 penumpang ini tiba dari Bau-bau dan akan berangkat menuju Parepare, Balikpapan, dan Tarakan.”Biasanya empat jam setelah sandar kapal baru berangkat lagi,” kata seorang petugas di Posko Lebaran Pelabuhan Sokarno Hatta. Informasi yang diterima di Posko Pelabuhan,selain KM Bukit Siguntang, kapal lainnya yang berlayar yakni KM Nggapulu tujuan Bau-bau. Kapal asal Baubau ini tiba pukul 10.00 Wita di pelabuhan dan kemudian berangkat menuju Bau-bau pada Pukul 17.15 Wita dengan membawa 1.267 penumpang atau pass factor mencapai 37,41%.

Terdapat 1.267 penumpang yang naik dan 1.176 penumpang turun. Perwira pengendali Posko Lebaran Ipda Faesal Rachmat mengatakan, memang telah terjadi kepadatan penumpang sejak dua hari terakhir ini. Guna keamanan para pemudik, kata dia Polresta Pelabuhan dikerahkan puluhan personel di pelabuhan,baik pengamanan terbuka maupun pengamanan tertutup.Selain itu,situasi di sekitar pelabuhan juga dipantau melalui closed circuit television (CCTV).

0 komentar:

Posting Komentar